Judul : Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku
link : Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku
Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku
Agen Lendir - Jual beli
mobil adalah pekerjaan sehari-hariku. Sebagai seorang pemilik Showroom mobil
yang cukup besar tentunya aku selalu bekerja sama dengan beberapa Bank untuk
menambahkan modal.
Panggil saja namaku Adi, usiaku 33 tahun dan aku berstatus
duda sejak istriku berselingkuh dengan temanku yang berprofesi sama sepertiku.
Bisa
dibilang showroom mobilku ini melayani bagi para kalangan menengah keatas,
karena aku hanya menyediakan mobil bekas yang harganya diatas 100 juta, bahkan
hingga aku menyediakan juga mobil yang harga secondnya milyaran rupiah. Aku
menjual mobil rakitan buatan Jepang, Amerika, dan German.
Shorumku
ini terletak di daerah Serpong Tangerang yang letaknya tidak perlu saya
sebutkan. Jika mobil yang aku jual harganya segitu pastinya showroom mobilku bisa
dikatakan showroom besar. Sebagai seorang duda, aku bisa dibilang duren (duda
keren).
Mengapa
aku berkata seperti itu, karena selain aku mempunyai uang, dan asset yang bisa
dikatakan banyak, aku juga mempunyai wajah ganteng serta mempunyai tubuh yang
proposional, tinggi, badan berisi, dan tentunya dompet juga berisi, hehe. Oh iya
selama aku menjalani rumah tangga dengan mantan istriku dulu aku belum
mempunyai keturunan.
Sebagai
seorang pengusaha tentunya tidak akan terlepas dari Bank untuk meminjam modal
dengan tujuan memperbesar usaha. Itu bukan berlaku untuk para pegusaha besar
saja, namun pengusaha kecilpun tidak luput dari pinjaman modal dari Bank.
Dengan
menulis cerita ini aku akan menuliskan cerita sex yang aku alami dengan
seorang
pegawai bank yang cantik, bohay dan tentunya putih bersih. Sebut saja
namanya Mika, dia adalah pegawai bank yang khusus menangani para nasabah
Bank yang
meminjam modal besar. Mika ini mempunyai tinggi badan sekitar 168 cm,
berat
badan 57 kg, ukuran Bra 34B, dan mempunyai pantat yang sedang namun
kencang.
Kebetulan Mika ini yang mengurus segala keperluanku jika aku akan meminjam modal. Sudah
5 kali ini aku meminjam modal pada salah satu bank besar yang ada dinegara kita
ini. Karena track recorku bagus maka pinjaman-pun selalu mudah aku dapatkan.
Suatu ketika pada siang hari itu aku sudah membuat janji dengan Mika untuk
membahas peminjaman modal.
Karena aku
adalah peminjam modal yang tertib dan bisa dibilang peminjam modal besar maka
dari Pihak Bank-pun menyuruh Mika untuk mendatangi aku di showroom mobilku.
Tepat pukul 1 siang ada telfon berbunyi,
'Kringgggg…. Kringgggg…. Kringgggg….' suara telefon kantorku berbunyi .
Mendengar
suara telefon berbunyi aku-pun mengangkatnya,
“Halo ada
apa ya Dodh???” ucapku dalam telefon pada pegawaiku yang bernama Dodhi.
“Ini pak
ada Mbak Mika, katanya dia mau bertemu bapak dan dia dari pihak Bank” ucap Dodhi menjawab.
“Oh iya Dodh, suruh langsung keruangan Gue aja Dodh” jawabku kepada Dodhi.
“Siap
Pak” ucap sigap Dodhi.
Aku
mempunyai ruangan khusus dimana letak ruangan itu ada di lantai 2 Showroom
mobilku. Ruangan khususku itu ada kamar dan ruang kerja yang tentunya aku
fasilitasi dengan Ac, Smart TV, Home theater, sofa, dan ruang kerja. Dalan
ruangan itu ada kamar dan ruang kerja, intinya seperti itu.
Selang beberapa
menit terdengarlah pintu ruangan kerjaku diketuk,
“Dokkkk….
Dokkkk…. Dokkkk….”
“Ya
silahkan masuk” ucapku.
Masuklah
seorang bidadari dengan pakaian seragam Bank yang ketat dan minim, lalu menuju
kearahku dan bersalaman denganku,
“Siang
Pak Adi” ucapnya dengan senyuman ramah dan menggemaskan.
“Oh iya
Mbak Mika silahkan duduk, anggap saja rumah sendiri jangan sungkan-sungkan” ucapku ramah juga.
“Oh iya
Mbak mau minum apa, minuma soda atau air mineral?” tawarku.
“Terserah
Pak Adi saja, saya nurut, hehe” jawabnya.
“Okey deh
kalau gitu” ucapku.
Kemudian
aku bergegas mengambil minuman di kulkas yang ada diruanganku itu. Saat itu
aku ambilkan minuman soda coca-cola,
“Coca-cola aja yah Mbak, seger kalau siang gini, silahkan diminum Mbak” ucapku
sembari memberikan minuman soda itu.
“Iya Pak,
terima kasih sebelumnya pak” ucapnya dengan senyuman manisnya.
Saat itu kami-pun sejenak mengobrol dan berbasa basi. Saat itu Mika datang ke
Showroom mobilku dengan supir dari pihak Bank namun supir itu ada di ruang tunggu
lantai 1. Mika siang itu benar-benar terlihat menggemaskan sekali, rambut
panjang pirang dengan model rambut bawah di blow membuat dia semakin
menggairahkan saja.
Sejenak
berbasa-basi, kami-pun segera membahas tentang peminjaman modal untukku.
Sepanjang obrolan kami, aku tidak focus dengan pembicaraan Mika. Aku yang
melihat kearah Mika hanya melamun dan berimajinasi mesum saja, haha. Kok bisa
yah wanita ini terlihat megairahkan sekali.
Aku
pandangi secara terus menerus wajah dan payudara Mika yang montok
dibalik
seragam ketatnya itu. Entah sadar atau tidak jika Mika sedang aku
pandangi. Sepanjang dia menjelaskan prosedur dan proses peminjaman
untukku. Fantasiku jadi liar saat itu, aku membayangkan jika saja Mika
mau ML
denganku pasti akan aku berikan apapun untuknya, hehe.
Setelah
beberapa saat menjelaskan pada akhirnya selesai juga,
“Bagaimana
pak Adi apakah sudah jelas dengan penjelasan saya???” ucapnya.
Saat aku
tidak sadar kalau penjelasan Mika sudah selesai karena aku masih terhanyut
dalam lamunan mesumku,
“Pak, Pak Adi, kok melamun sih pak, hayoo lagi ngelamunin siapa hayoo???” ucapnya.
Seketika
itu aku-pun baru sadar jika sudah selesai,
“Oh iya
gimana tadi mbak, maaf saya nggak konsen gara-gara ngelihatin Mbak, hehe..”
ucapku sekenanya.
“Ihhhh
bapak bikin aku malu aja deh, yaudah saya ulang yah pak” ucapnnya.
“Udah
nggak usahlah, lagian sayakan sudah nasabah lama, udah tau kok saya
prosedurnya, yaudah kita ngobrol aja deh yah” ucapku.
“Siap deh
pak, buat nasabah seperti bapak jangankan ngobrol, minta yang lainnya aja aku
kasih, hehe…” ucapnya.
“Ah bisa
aja deh kamu Mbak, kalau aku minta kamu nemenin aku semalam emangnya kamu bisa?” ucapku langsung saja to the point.
Tanpa ragu Mika menjawab,
“Jangankan semalam, setahun, selamanya-pun aku mau Pak. Wanita mana sih yang
nggak mau sama bapak, udah ganteng, perhatian, tajir lagi, hehe…” ucapnya
semakin nakal saja padaku.
Ini dia
yang aku harapkan dari tadi, Nice ternyata Mika Ready to Sex, haha..
“Wah… Ini
seriuskan Mbak???” ucapku memastikan.
“Tiga
rius Pak Adi” ucapnya genit sembari mengedipkan mata.
Tanpa aku
minta Mika-pun mulai berdiri dan menuju kekursiku. Dia memegang pundak dan
mulai menggerayangi leher dan telinga dengan tangannya,
“Ssssshhhhhhh… Euhhhhhhh….” tanpa sadar desahku keluar dari bibirku.
“Kenapa
Pak, kok mendesah sih, Horny yah, hahhaha…” ucapnya sembari terus
menggerayangiku.
“Hehe… Tau
banget deh kamu, Ssssshhh.. Bentar Mik, aku tutup dulu yah tirai sama
pintunya” ucapku lalu bergegas menutup tirai dan mengunci pintu.
Selain itu
aku juga menelfon Dodhi agar tidak ada satu karyawan-pun yang naik keatas dengan
alasan aku sedang metting, hehe. Aku berbuat seperti itu untuk antisipasi saja
agar perbuatan mesum kami tidak terganggu. Hehehe. Setelah melakukan itu, tidak
aku sangka Mika sudah melepas seragamnya dan dia hanya tinggal memakai celana beserta Bra saja,
Dia duduk
diatas kursi dan dia berlenggak lenggok diatas kursi layaknya seperti seorang
penari striptis yang ada exekutif club,
“Wow…
Sexy banget kamu Mik, gila…. Aku gak sangka kamu seliar ini yah” ucapku sembari
mendekat kearah Mika.
“Come on
Baby, come to me” ucapnya.
Saat itu
dia berlenggak lenggok diatas kursi sembari menjulurkan lidah lalu menggigit
bibirnya. Benar-benar Profesional banget nih cewek, Ucapku dalam hati. Setelah
aku berada didepannya dia-pun segera menggerayangi tubuhku sembari mendesah,
“Shhhhhhhh… Ouhhhh baby, you’r sexy boy baby… Ahhhhh..”
Saat itu
aku-pun mengimbangi gerilyanya padaku dengan mulai melepas Bra lalu
menggerayangi payudaranya.
“Ssssssshhh… Ouhhhhh… Remas terus sayang… Remas toket aku… Ouhhhh…” ucapnya sembari membuka resleting dan kancing celana panjang jeansku.
Setelah
itu Mika melepaskan celana jeans dan celana dalamku kebawah,
“Ssssssshhh… Penis kamu udah siap tempur yah, hehe…” ucapnya sembari
menggenggam penisku dan mengocoknya secara perlahan.
“Iya Mik,
Ouhhhhh….” jawabku.
Mika mulai
mengocok penisku secara perlahan dengan lembutnya. Penisku yang sudah tegak
keatas dia mainkan dengan manja. Dimainkanlah kepala penisku dengan ibu
jarinya,
“Ouhhhh…
Geli Mik… Ahhhhh…” ucapku dengan penuh gairah sembari meremas-remas
payudaranya.
“Euhhhhh…
Iya Honey, aku juga geli, terus remas toket aku honey, Ahhhhh…” ucapnya mulai
melantur.
Dia
memanggilku dengan sebutan sayang, honey lainya sembari terus mendesah mengocok
penisku. Nampaknya dia sudah terhanyut dalam suasana mesum saat itu. Puas memainkan
penisku dengan tangannya, mulailah dia mengkulum penisku,
“Ahhhhhhhhhhh… Sssssssshhhhhh… Sepongan kamu nikmat sekali sayang, Ahhhhh..”
ucapku sembari memejamkan mataku.
Dia
mengkulum dengan lihaynya, tidak sekalipun penisku terkena giginya saat dia
mengkulum penisku. Aku yang tidak kuasa menahan kuluman Mika tidak lagi
memainkan payudara Mika. Tanganku beralih memegang kepala Mika dan mendorong
kepalanya agar dia menghisap penisku lebih dalam lagi.
“Ayo
sayang, telan semua penisku sayang, Ahhhhh… Telan sampai habis batang penisku, Ouhhhh”
Mika memang benar-benar profesional sekali, dia mengkulum habis batang kejantananku
didalam mulutnya. Hisapannya benar-benar nikmat sekali, penisku dihisap kuat
sekali,
“Ouhhhhh… Mik… Ssssshhhh… Ouhhhhh… Ahhhhh…, ”
Aku terus
meracau karena memang sepongan Mika nikmat sekali. Dia tidak kalah jika
dibandingkan dengan pemain video bokep. Mika tidak hanya mengkulum penisku,
saat itu dia juga menjilati selangkangan, dan buah zakarku. Ouhhh, rasanya
jantungku mau copot saat itu karena nikmat dan geli sekali rasanya.
Kurang
lebih sekitar 15 menit Mika mengkulum penisku dengan liarnya,
“Mik,
udah yok kita ML, aku udah nggak kuat Mik, Ouhhhh…” pintaku.
Mendengar
permintaanku dia-pun segera menghentikan kulumannya. Tanpa menjawab dia segera
melepas celana dalam bawah putih yang minim, tipis dan sedikit berenda,
“Mik kita
ML dikamar pribadiku aja yah jangan disini, nggak enak kalau ML diruang kerja” ucapku.
“Iya
sayang” jawabnya singkat.
Dengan
penuh birahi aku-pun menggendong Mika menuju kekamar. Pintu kamar yang
kebetulan terbuka memudahkan aku untuk masuk kekamar. Sesampainya dikamar aku
rebahkan Mika diranjangku dengan posisi yang sudah telanjang bulat. Aku yang
sudah tidak menahan nafsuku segera aku tindih Mika dan aku ciumi Mika.
Kami
bergerumul diatas ranjangku sembari berciuman dengan penuh nafsu sex. Sembari
berciuman aku-pun menggesek-gesekan penisku yang sudah tegang sedari tadi pada
vagina Mika. Aku gesekan pada bibir vagina dan clitorisnya dengan penuh nafsu.
Tubuh Mika menggeliat dan ciumannya pada bibirku mengeras akibat gesekan
penisku pada vaginanya.
“Ouhhhhh…
Ssshhhh… Ayo masukan sayang, udah basah memek aku, Ahhhh…” pintanya.
Karena
memang sudah basah vagina Mika, aku-pun mulai membenamkan penisku,
“Blessssssssssssssssssssssssss….. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Ssssshittttttttttt…
Ouhhhh…” desah Mika.
Mika mendesah ketika penisku mulai tertanam didalam vaginanya,
“Ayo
sayang, sodok memek aku sayang… Ahhhh… Ouhhhh…” ucapnya penuh gairah sex.
“Iya
sayang, aku bakal buat kamu ngefly hari ini, Ahhhhh…” jawabku.
Aku sodok
memeknya dengan penuh gairah. Dengan gaya Man on top aku membuat Mika mendesah
dan menggelincang dengan hebatnya. Aku tarik penisku hingga hampir terlepas
kemudian aku masukan kembali sedalam-dalamnya hingga batang penisku tertelan
habis oleh liang senggamnya yang semakin basah itu.
Desahan
dan suara percintaan kami bercampur menjadi satu dikamar pribari showroom
mobilku. Kulit Mika yang putih bersih seketika berwarna semu merah karena
hubungan sex kami. Dia terus mendesah sembari memejamkan mata ketika aku
menyetubuhinya,
“Ouhhh…
Ahhh… Ahhh…Ouhhhh Shit baby, Ahhhh… Oouhhh No…” desah liarnya.
Dengan
sepenuh tenaga aku terus menggenjot vagina Mika dengan penisku yang panjang
dan berurat. Mika nampak nikmat dan gelingsutan ketika berhubungan sex
denganku. Memeknya semakin lama semakin basah saja, entah dia sudah orgasme
berapa kali. Yang aku tahu jika memek wanita basah itu tandanya dia sudah
orgasme.
Menit demi
menit berlalu, dan percintaan kami semakin memanas saja. Tidak terasa jarum jam
sudah menunjukan pukul 14.30 wib. Nampaknya kami bercinta sudah cukup lama,
karena sebelum memulai percintaan kami tadi jam tanganku menunjukan pukul 13.20
wib. Semakin lama semakin cepat sodokanku pada vagina Mika.
Selang
beberapa detik aku merasa ada sesuatu yang mendesak dari batang penisku. Aku
tahu itu tanda bahwa aku akan orgasme,
“Sayang
aku mau keluar nih, keluarin dimana, Ouhhhh…” tanyaku.
“Terserah
kamu sayang.. Ahhhh… Aku nggak bakal hamil sekalipun kamu memuntahkan pejuh
kamu didalam memekku, Ahhhhh…” ucapnya terlihat sangat menikmati penisku.
Aku genjot
vagina Mika dengan gerakan semakin cepat, dan 'Cruttttttttttttttttttttttt….. Crutttttttttttt…. Cruttttttttttt…. Crutttttttt'
Ahhhhh… Lega sekali rasanya setelah spermaku tertumpah didalam vagina Mika. Aku
tanamkan penisku dalam-dalam pada vagina Mika,
“Ouhhhhhhhhhhhhhhhh… Hangat sayang pejuh kamu Ouhhhh….” kata Mika penuh
gairah.
Aku
menindihkan tubuhku pada tubuh Mika dan Mika memelukku erat-erat sembari
menikmati orgasme kami. Mika memeluk menciumiku dengan penuh nafsu seiring
tertumpahnya spermaku pada liang senggamannya. Beberapa saat kami membiarkan alat
kelamin kami saling menyatu. Dengusan nafas kami terdengar nyaring sekali
setelah kami orgasme.
Setelah
puas menikmati percintaan kami, kami-pun terkapar diatas ranjang dengan posisi
telanjang bulat. Mika dan aku sama-sama puas dengan hubungan sex kami saat
itu. Beberapa saat kami menghela nafas kami-pun menuju kamar mandi untuk
membersihkan alat kelamin dan tubuh kami yang kotor.
Mengingat Mika yang masih dalam jam kerja, Mika dan aku segera memakai pakaian kembali,
Seragam dan makeup Mika dia benahkan seperti semula agar tidak terlihat jika
kami saat itu habis bercinta, hehe. Cerdik juga yah Mika, haha. Selesai itu
dia-pun berpamitan denganku,
“Pak saya
pamit dulu yah, ini kartu nama aku, If you Need, call me” ucapnya genit
sembari meninggalkan kartu namanya.
“Eh
sebentar Mik, nih ada uang jajan buat kamu” ucapku memberikan amplop yang
berisi uang 5 juta rupiah.
“Makasih
banyak ya nasabahku sayang… Nih bonus buat kamu, emuuaaahhhh…” ucapnya
mengecup bibirku.
“Bye nasabahku sayang” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruanganku.
Siang yang
menyenangkan buatku hari itu. Selain pinjaman modalku di approve, aku
juga mendapat service sex dari Mika. Sejak kejadian itu aku sering
membooking Mika jika aku Horny. Aku bahkan mencukupi semua kebutuhan
Mika mulai dari
uang jajan, make up, dan biaya shoppingnya.
Demikianlah Artikel Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku
Sekianlah artikel Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita Dewasa Terbaru Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku dengan alamat link https://agenlendir69.blogspot.com/2017/07/cerita-dewasa-terbaru-pegawai-bank.html
No comments:
Post a Comment